@PBSI- Penyematan Jas Biru oleh Wakil Rektor 1 (Erwin Prasetyo, M.Pd) pada acara penutupan OKK, sekaligus meresmikan status MABA angkatan 2017 sebagai mahasiswa IKIP Muhammadiyah Maumere. (30/09/2017)
Secara simbolis, tiga orang perwakilan mahasiswa baru dikukuhkan saat penyematan Jas Almamater IKIP Muhammadiyah Maumere oleh wakil rektor 1 dihadapan seluruh mahasiswa baru, Dosen, BEM dan juga semua panitian OKK. Penyematan Jas Almamater ini sebagai tanda telah diresmikannya status mahasiswa baru sebagai mahasiswa IKIP Muhammadiyah Maumere.
Sumber:newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com
Sabtu, 30 September 2017
MABA 17, Resmi Menyandang Status Mahasiswa di Kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere
@PBSI_ Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) T.A 2017/2018 telah usai. MABA, kini resmi menyandang status sebagai mahasiswa IKIP Muhammadiyah Maumere.(30/09/2017)
Bertempat di aula Lt. 3 kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere, Wakil Rektor 1 (Erwin Prasetyo, M.Pd) resmi menutup kegiatan OKK yang diselenggarakan selama 1 minggu (25 s/d 30 September 2017).
Sumber:newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com
Bertempat di aula Lt. 3 kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere, Wakil Rektor 1 (Erwin Prasetyo, M.Pd) resmi menutup kegiatan OKK yang diselenggarakan selama 1 minggu (25 s/d 30 September 2017).
Foto.Doc.Warek 1 IKIPMu Maumere |
Sumber:newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com
Minggu, 06 Agustus 2017
Bingung Mencari Tempat KULIAH?? Kampus Biru IKIPMu Maumere Bisa Jadi Alternatif Pilihan Anda Saat Ini
Kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere |
Bagi anda, siswa lulusan SMA/MA/SMK Se-derajad ayo buruan daftarkan diri anda di Kampus Biru di Kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere yang berlokasi di Jl.Jenderal Sudirman Waioti-Maumere-NTT.
Penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018 di IKIP Muhammadiyah Maumere di buka melalui 3 gelombang yaitu; 1) Gelombang 1 (09 Januari s/d 1 April 2017), 2) Gelombang 2 (03 April s/d 1 Juli 2017) dan 3) Gelombang 3 (03 Juli s/d 09 September 2017)
Berikut persyaratan yang perlu dilengkapi oleh calon pendaftar mahasiswa baru IKIP Muhammadiyah maumere ;
- Foto kopi Ijazah terakhir yang telah dilegalisir 2 (dua) lembar
- Pas Foto ukuran 3x4 (2 lembar)
- Foto Kopi KTP (2 Lembar)
- Foto Kopi Kartu Keluarga (2 Lembar)
- Map Snalhecter (2 buah)
Informasi lainnya berkaitan dengan pendaftaran calon mahasiswa baru di Kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere, anda dapat mengunjungi situs resmi pada link berikut : http://www.ikipmumaumere.ac.id atau anda dapat menghubungi: Murdjoli Roja (HP 081398088042)/ Adi Jufriansyah (HP 081270007395)
Demikian informasi golembang 3 pendaftaran penerimaan mahasiswa baru di Kampus biru IKIP Muhammadiyah maumere yang dapat kami berikan. Sumber; newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com
Jumat, 28 Juli 2017
BURUAN DAFTAR...!!! KAMPUS BIRU IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE TELAH MEMBUKA PENDAFTARAN GELOMBANG KE-3 BAGI CALON MAHASISWA BARU
@News_PBSI- Kini kampus biru IKIP Muhammadiyah Maumere telah membuka gelombang ke-3 bagi mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018.
Bagi anda, siswa lulusan SMA/MA/SMK Se-derajad buruan medaftarkan diri di kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere Jl. Jenderal Sudirman, Waioti, Maumere, NTT. Gelombang terakhir atau gelombang ke-3 ini di buka mulai Tanggal 03 Juli s/d 09 September 2017.
Bagi anda, siswa lulusan SMA/MA/SMK Se-derajad buruan medaftarkan diri di kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere Jl. Jenderal Sudirman, Waioti, Maumere, NTT. Gelombang terakhir atau gelombang ke-3 ini di buka mulai Tanggal 03 Juli s/d 09 September 2017.
Berikut persyaratan yang perlu dilengkapi oleh calon pendaftar mahasiswa baru IKIP Muhammadiyah maumere ;
- Foto kopi Ijazah terakhir yang telah dilegalisir 2 (dua) lembar
- Pas Foto ukuran 3x4 (2 lembar)
- Foto Kopi KTP (2 Lembar)
- Foto Kopi Kartu Keluarga (2 Lembar)
- Map Snalhecter (2 buah)
Demikian informasi penerimaan mahasiswa baru di Kampus biru IKIP Muhammadiyah maumere yang dapat kami berikan. Sumber; newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com
KABAR GEMBIRA: IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE BUKA GELOMBANG KE-3 PENDAFTARAN MAHASISWA BARU
@News_PBSI- Kabar gembira bagi siswa lulusan SMA/MA/SMK Se-derajad. Kini, kampus biru IKIP Muhammadiyah Maumere telah membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru pada golombang ke-3.
Penerimaan calon mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018 di IKIP Muhammadiyah Maumere di buka melalui 3 gelombang yaitu; 1) Gelombang 1 (09 Januari s/d 1 April 2017), 2) Gelombang 2 (03 April s/d 1 Juli 2017) dan 3) Gelombang 3 (03 Juli s/d 09 September 2017)
Berikut persyaratan yang perlu dilengkapi oleh calon pendaftar mahasiswa baru IKIP Muhammadiyah maumere ;
- Foto kopi Ijazah terakhir yang telah dilegalisir 2 (dua) lembar
- Pas Foto ukuran 3x4 (2 lembar)
- Foto Kopi KTP (2 Lembar)
- Foto Kopi Kartu Keluarga (2 Lembar)
- Map Snalhecter (2 buah)
IKIP Muhammadiyah Maumere |
Demikian informasi penerimaan mahasiswa baru di Kampus biru IKIP Muhammadiyah maumere yang dapat kami berikan. Sumber; newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com
Jumat, 21 Juli 2017
PBSI; TERJUNKAN 23 MAHASISWA IKUT KEGIATAN KKNP PERIODE 2017
@News-PBSI-Sebanyak 23 Mahasiswa pada program studi pendidikan bahasa & sastra Indonesia angkatan 2014, kini mengikuti kegiatan KKNP (Kuliah Kerja Nyata Pendidikan) periode 2017.(15/07/2017)
Kegiatan KKNP, merupakan bentuk aplikatif dari salah satu mata kuliah prasyarat setara 4 SKS yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa pada jenjang studi semester akhir. Kegiatan KKNP ini, dilakukan oleh mahasiswa di luar kampus bersama masyarakat dalam rangka menyukseskan salah satu program yang tertuang dalam Catur Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarkat.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan KKNP diselenggarakan oleh LP3M IKIP Muhammadiyah Maumere. Adapun pelaksanaan KKNP ini, dilakukan oleh mahasiswa selama 1 1/2 bulan Sejak tanggal 17 Juli hingga 31 Agustus 2017.
Berikut sebaran peserta KKNP Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia T.A 2017/2018. (Sumber;newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com)
Dalam pelaksanaannya, kegiatan KKNP diselenggarakan oleh LP3M IKIP Muhammadiyah Maumere. Adapun pelaksanaan KKNP ini, dilakukan oleh mahasiswa selama 1 1/2 bulan Sejak tanggal 17 Juli hingga 31 Agustus 2017.
Berikut sebaran peserta KKNP Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia T.A 2017/2018. (Sumber;newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com)
SEBARAN
PESERTA KKNP PROGRAM STUDI PBSI
|
|||
TAHUN
AKADEMIK 2017/2018
|
|||
NO
|
MAHASISWA
|
NIM
|
KECAMATAN
|
1
|
Theresia Yuniarti Nair
|
2014.02.03.026
|
Waiblama
|
2
|
Elisabeth E. Williyanti
|
2014.02.03.004
|
|
3
|
Maria M. Dolvin
|
2014.02.03.012
|
|
4
|
Maria Ansiana Moi
|
2014.02.03.011
|
Talibura
|
5
|
Muhammad S.A.Nurawi
|
2014.02.03.015
|
|
6
|
Yasinta Afrianti
|
2014.02.03.032
|
Waigete
|
7
|
Selestina Seles
|
2014.02.03.022
|
|
8
|
Yustina Viani
|
2014.02.03.036
|
|
9
|
Nurmawati
|
2015.02.03.028
|
Kewapante
|
10
|
Yulita Nelsi Triani Liwu
|
2014.02.03.036
|
|
11
|
Salvatrix Mone
|
2014.02.03.021
|
Hewokloang
|
12
|
Koprnelia Ina L. Tapo
|
2014.02.03.009
|
|
13
|
Muhammad I. W. Amri
|
2014.02.03.014
|
Kangae
|
14
|
Valentina Kedi
|
2014.02.03.028
|
Alok Barat
|
15
|
Lusia Seda
|
2014.02.03.010
|
Alok Timur
|
16
|
Zaing
|
2014.02.03.013
|
|
17
|
Nahdira
|
2014.02.03.016
|
Alok (Desa Pemana)
|
18
|
Stefanus Vivianto
|
2014.02.03.024
|
|
19
|
Veronika Dua Nalu
|
2014.02.03.029
|
|
20
|
Paskalis Kanga
|
2014.02.03.020
|
Koting
|
21
|
Elisabeth Fau
|
2014.02.03.005
|
Paga
|
22
|
Cecilia
Stefani
|
2014.02.03.003
|
|
23
|
Fransisikus
Jefri Jerolis
|
2014.02.03.006
|
Senin, 17 Juli 2017
OPINI: PERCERAIAN MERUPAKAN SOCIAL PATHOLOGY
"Perceraian Merupakan Social Pathology"
Oleh: Darman Eldin
Berangkat dari hadist
yang diriwayatkan Abu
Daud dan Ibnu Majah, bahwa: ”sesuatu yang
halal (dibolehkan) yang paling tidak disukai Allah ialah perceraian.
Artinya bahwa perceraian itu diperbolehkan dalam agama Islam namun sebagai
upaya terakhir bersifat darurat yang mendesak. Dan kemudian upaya arbitrase
ditempuh sebagai upaya mempertahankan ikatan pernikahan dan melindungi
anak-anak. (Stephen R. Covey, 2000). Karena
dampak perceraian sangat tidak sehat terhadap perkembangan psikologi dan
kejiwaan anak serta otomatis kelangsungan perilaku dan
tingkah laku mereka yang berdampak pada ketidak percayaan diri dan bahkan
minder dengan anak-anak sebaya mereka. Anak dari korban perceraian akan merasa
tidak diperhatikan dengan kehidupan yang akan mereka jalani. Merasa terkucilkan dari lingkungan mereka
bermain dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar mereka tinggal.
Ketidak percayaan diri akan selalu tertanam dalam sanubari mereka yang
menjangkiti perasaan mereka yang kemudian berakhir dengan kesendirian yang
menyayat hati.
Orang tua antara ayah dan ibu yang menjadi tumpuan dan dambaan
anak-anak, idealnya harus berkorban jiwa dan raga demi kelangsungan hidup
generasi mereka yang kelak menjadi pemimpin ummat. Percekcokan dan pertengkaran
itu seharusnya dijadikan sebagai alat barometer dalam rumah tangga untuk
memonitoring sejauh mana kasih sayang antara suami dan istri itu terealisasi dalam
membangun sebuah mahligai rumah tangga. Terasa damai dan tentram berumah tangga
apabila kekurangan dan kelebihan pasangan dijadikan sebagai keunikan tersendiri
yang ada pada diri pasangan masing-masing. Apa tak lagi dalam sebuah keluarga diberikan oleh
Allah karuni dan rezeki yang mulia dengan hadirnya anak menjadi titipan dan
amanah yang harus dijaga dan dipelihara dengan sebai-baik mungkin. Anak
atau keturunan adalah
karunia dari Allah SWT yang dianugerahkan kepada suatu keluarga dan sekaligus
sebagai amanat Allah yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya.(Mohammad
Surya, 2001)
Oleh
karena itu, selaku orang tua berkewajiban dalam rangka pemeliharaan dan
pembimbingan terhadap anak-anaknya yang diamanahkan
kepadanya agar kelak nantinya menjadi manusia yang seutuhnya insan kamil yang
berakhlak mulia menjadi dambaan keluarga dan agama. Alangkah indahnya hakikat anak menurut agama Islam
dan jelas mempunyai makna yang amat mendalam, luas, holistik dan komprehensif
dalam berbagai dimensi kehidupan.
Dialah yang akan menjadi tumpuan dan harapan orang tua yang akan menjaga
keharmonisan dalam sebuah keluarga. Anak pula yang
kemudian akan mengangkat harkat dan martabat serta nama baik keluarga kelak di
masa yang akan datang. Mengharumkan
nama baik keluarga jikalau mereka berhasil menggapai kesuksesan yang mereka
idamkan selama menjalani kehidupan. Semua itu membutuhkan pengorbanan jiwa dan
raga bagi anak-anak untuk menggapai sebuah keberhasilan yang dicita-citakan.
Kesemuanya itu dapat teralisasi jikalau ada sport serta dukungan real yang
sifatnya kontinyu terur-menerus dilakukan dari kedua orang tua kepada mereka
untuk memberikan kekuatan untuk menggapai
mimpi yang mereka impikan.
Inilah
gambaran ideal yang semestinya dijadikan sebagai pedoman acuan bagi para orang
tua di tengah-tengah masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Sikka.
Untuk menjaga keturunan mereka dari segala macam ancaman yang merusak mental
kejiwaan dan perilaku anak-anak agar kelak keluarga yang didambakan sebagi
keluarga sakinah (ketenangan), mawaddah (cinta), dan rahmah
(kasih sayang) itu dapat dicapai. Semua keluarga
sejatinya mengimpikan keluarga yang tenang dari segala macam gangguan yang
tidak diinginkan, semisal contoh pertengkaran dan lain sebagainya yang dapat
menggangu keharmonisan keluarga.
Cinta dan kasih sayang merupakan kodrat setiap insan
yang paling mendasar dalam membina sebuah keluarga karena dengan cinta dan
kasih sayang yang tumbuh antara bapak, ibu dan anak akan melahirkan keluarga
yang rukun, damai dan santosa yang menjadi tuntunan seluru insan manusia.
Karena dengan besarnya cinta kasih yang terpupuk indah dalam sanubari maka
seorang suami akan merasakan nyaman tinggal bersama istri, demikian pula
sebaliknya istripun merasa bahagia hidup bersama suami dan anak pun demikian
sudah dipastikan merasakan tenteram kehidupannya di tengah-tengah keluarga. Justru yang
terjadi sebaliknya, anak yang menjadi korban dari keretakan sebuah keluarga yang berakhir dengan perceraian mengalami depresi yang tidak lazim lagi dengan sebutan broken
home. Anak broken home adalah anak yang hasil kegagalan rumah tangga
atau seorang anak yang memiliki keluarga tidak harmonis Karena anak tidak
memperoleh kasih sayang, asuhan, bimbingan dan pembinaan dalam pengembangan
sikap, perilaku, penyusaian diri serta pengawasan dari orang tua yang
memudahkan terseretnya anak dalam pergaulan masyarakat yang bebas tanpa kontrol
dan lingkungan yang kurang sehat. Yang berakibat tidak terjaminnya kelangsungan
hidup generasi yang sejahtera dari segi mental dan fisik anak. Kemudian berdampak pada tingkah laku dengan
berprilaku yang kurang baik dengan istilah anak nakal dan lain sebagainya.
Anak-anak
yang seharusnya mendapatkan pendidikan keluarga untuk melatih kepekaan terhadap
lingkungannya malah harus menelan “pil pahit” dengan terjadinya perceraian
kedua orang tuanya yang tentunya kasih sayang itupun pupus untuknya. Kemudian
ke mana dia harus menggantungkan harapan untuk kelangsungan hidupnya dalam
menatap hari-hari esoknya dengan sentuhan kasih dan
belaian sayang dari kedua orang tuanya. Harapan itu terasa hampa
bagai anak-anak yang mengalami problematika kehidupan dimana kedua orang tuanya
berpisah dengan jalan bercerai. Yang kemudian diperparah lagi dengan anak
remaja putus sekolah karena terlantar tanpa ada kontrol dari keluarga yang
telah berpisah hanya karena persoalan sepeleh. Keegoisan kedua orang tua yang
berimbas pada tergadaikannya masa depan anak-anak disebabkan perbuatan ayah dan
ibu mereka yang mengedepankan ego masing-masing yang merusak tatanan perilaku
dan masa depan anak.
Putus sekolah adalah
merupakan potret suram yang lumra biasa terjadi pada anak-anak yang
sejatinya masih membutuhkan pendampingan kedua orang tuanya. Yang selanjutnya
munculnya kenakalan anak remaja yang tidak terkontrol berakibat kesenjangan
strata sosial yang selama ini terjadi. Masa dimana anak-anak masih membutuhkan
sentuhan tangan dari kedua orang tuanya dalam menggapai cita dan cinta, kini
harus ternodai dengan perilaku orang tua yang lebih mementingkan diri mereka
masing-masing ketimbang peduli dan peka dengan anak mereka. Inilah realitas
yang terjadi di kehidupan masyarakat Kabupaten Sikka, dimana anak-anak putus
sekolah sangat tinggi dan kenakalan anak-anak tidak terkontrol yang berdampak
pada perilaku yang tidak baik bagi dirinya sendiri bahkan lingkungan. Anak
remaja usia muda yang harus produktif belajar dan berkarya untuk perbaikan jati
diri mereka, justru hidup tanpa arah tujuan yang jelas.
Sejatinya keluarga dan pemerintah Kabupaten Sikka
harus memiliki andil dan tanggung jawab yang besar dalam melakukan
penaggulangan bahaya laten yang terjadi secara siknifikan dan untuk meminimalisir
pada generasi pelanjut peradaban Sikka yang berkemajuan. Undang Undang Dasar
1945 jelas mengamanahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh
lapisan masyarakat tak terkecuali anak-anak yang kelak menjadi penerus
peradaban Sikka yang berkemajuan di kemudian hari. (Darman Eldin, Dosen Program Studi PKn IKIP Muhamadiyah Maumere)
Senin, 10 Juli 2017
OPINI; INDAHNYA PERBEDAAN DI KAMPUS BIRU IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
"Indahnya Perbedaan di Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere"
Oleh; Qiqi Ayu
Oleh; Qiqi Ayu
Kampus,
selain tempat belajar mahasiswa, juga merupakan miniatur Indonesia dengan
bangsa dari berbagai latar belakang suku, agama, ras dan antargolongan.
Perbedaan yang ada di lingkungan kampus bukan menjadi penghalang untuk menimba
ilmu, namun justru menjadi warna indah dalam bingkai toleransi. Dari lingkungan
kampus inilah, tangan yang selama ini tidak saling mengenal justru saling
bergandengan, membantu dan memberikan dukungan satu sama lain demi meraih masa
depan yang gemilang. Canda dan tawa dalam menjalani aktivitas di lingkungan
kampus menjadikan ikatan pertemanan, persahabatan, dan bahkan persaudaraan.
IKIP Muhammadiyah Maumere merupakan kampus yayasan
Islam Muhammadiyah tetapi sebagian besar mahasiswanya beragama Katolik, ini di
karenakan kampus berada di tengah-tengah masyarakat yang memeluk agama Katolik. Kota Maumere, kabupaten Sikka yang terletak di pulau Flores Nusa Tenggara Timur
ini sebagian besar penduduknya adalah pemeluk agama Katolik jadi
wajar saja jika sebagian besar mahasiswa IkipMu Maumere beragama Katolik.
Itu
adalah keunikan-keunikan yang ada di perguruan tinggi. Harus diberikan
kebebasan kepada setiap perguruan tinggi, tidak boleh ditentang, karena itu
otoritas kampus.
Situasi
itulah yang dirasakan oleh Rizky Ayu Bestari, seorang muslimah asal Kediri,
Jawa Timur, yang saat ini menjadi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, IKIP
Mumammadiyah Maumere. Kiki begitu teman-teman memanggilnya, merupakan mahasiswa
pindahan dari Universitas Islam Kadiri. Dia masuk di IKIP Mumammadiyah Maumere
pada tahun ajaran 2016/2017. Ia baru merasakan kuliah bersama mahasiswa yang
lebih banyak memeluk agama Katolik karena di kampus lamanya merupakan kampus
Islam dan 90% mahasiswanya muslim. Sedangkan di IKIP Mumammadiyah Maumere
teman, dosen, sampai karyawan dari berbagai daerah dan agama, tetapi selama
kuliah di IKIP Mumammadiyah Maumere, Kiki tidak pernah mendapat perlakuan yang
berbeda. Selama kuliah di IkipMu Maumere, tidak ada istilah mayoritas dan
minoritas. Ia justru mendapat pelajaran baru cara menghormati satu sama lain.
Seperti
yang baru-baru terjadi adalah seluruh umat muslim menjalankan puasa di bulan
Ramadhan. Saat bulan puasa, teman-teman yang nonmuslim selalu menghormati
dengan tidak makan atau minum di depannya, bahkan mereka selalu minta maaf
kalau mau makan dan pergi jauh-jauh, Kiki justru merasa tidak enak, karena
baginya sebenarnya itu tidak masalah.
Pihak
kampus, juga memberikan waktu seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk menjalankan
ibadah sesuai agamanya. Misalnya, saat waktu salat zuhur, meski sedang kuliah,
mahasiswa yang beragama Islam diperbolehkan meninggalkan kelas untuk
menjalankan ibadahnya. Pelajaran agama pun bersifat diskusi tanya-jawab.
Bagaimana mengenal agama-agama di Indonesia, bagaimana menjaga kebinekaan, dan
saling menghormati.
Di
lingkungan IKIP Mumammadiyah Maumere, melihat mahasiswa beragama Katolik duduk
bersama mahasiswa berjilbab, bercanda, makan bersama atau berdiskusi sudah hal
yang biasa. Ada juga yang tinggal satu kos, bahkan ada teman Kiki yang Bergama
Katolik dari jurusan lain yang pernah meminjam jilbabnya karena ingin merasakan
bagaimana cara memakai jilbab. Dan saling bertukar pengalaman tentang agama
masing-masing.
Perbedaan
bukan menjadi penghalang untuk menjalin pertemanan maupun persaudaraan. Justru
perbedaan itu harus dirayakan dan menjadi indah.
Satu
hal yang menarik dari sebuah dinamika toleransi dan persaudaraan yang Kiki
rasakan salah satunya adalah ketika shalat zuhur , misalnya, mahasiswa yang
nonmuslim sering mengantar/menemani jalan kaki mahasiswa muslim ke masjid depan
kampus dan sering kali mengingatkan agar jangan bolos shalat. Bahkan pernah
waktu kuliah hari jum’at Dosen pengajarnya beragama Katolik, beliau dengan
semangat mengingatkan pada teman laki-laki yang beragama Islam agar berangkat
shalat Jum’at.
Di
IKIP Mumammadiyah Maumere, mereka yang mahasiswa perempuan nonmuslim di
persilakan tidak mengenakan jilbab, tidak ada paksaan untuk mengikuti ibadah
sesuai agama Islam. Mereka dipersilahkan menjalankan ibadah sesuai keyakinannya
masing-masing. Mahasiswa nonmuslim memilih menuntut ilmu di kampus Islam tentu
atas dasar ingin mendapatkan apa yang tak bisa didapatnya di kampus lain.
Kehidupan toleransi di lingkungan kampus IKIP Mumammadiyah Maumere ini justru
bisa menjadi contoh untuk di terapkan di lingkungan masyarakat.
Oleh
karena itu mahasiswa yang patut di acungi jempol ialah mahasiswa yang dapat
memahami dirinya sendiri, saling mengingatkan, toleransi dan juga mengindahkan
perbedaan. Hal tersebut juga dapat membantu masyarakat agar terciptanya
keamanan dan kenyamanan bersama di lingkungan masyarakat.
Berbagai dinamika
tersebut mengidentifikasikan bahwa kampus merupakan tempat yang sangat
berpengaruh kepada mahasiswa baik di kehidupan saat berkuliah dan kehidupannya
yang akan mendatang karena itulah yang akan menentukan nasib mahasiswa itu
sendiri kemanakah dia atau apakah yang akan dia lakukan setelah meraih gelar
Sarjana.
Oleh; Qiqi Ayu |
Jumat, 07 Juli 2017
OPINI; Pentingnya menanamkan budaya membaca di IKIPMu Maumere
"Pentingnya menanamkan budaya membaca di IKIPMu Maumere"
Oleh: Ayu Koban (ayukoban4@gmail.com)
Oleh: Ayu Koban (ayukoban4@gmail.com)
Membaca
merupakan sebuah keharusan bagi seluruh manusia guna memperoleh ilmu
pengetahuan.Kegiata membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia,karena dengan membaca dapat memperkaya dan memperluas wawasan
kehidupan.Sehingga pembaca mampu untuk mendewasakan diri.Maka tidak heran jika
seseorang ingin belajar sebuah ilmu dia harus bisa memahami isi dan maksud keilmuan
tersebut melalui sumber-sumber buku,dan sebelum mempelajari sebuah pemahaman dalam buku-buku
tersebut,seseorang harus melalui proses yang sangat penting yaitu membaca.Dan
jika seseorang ingin terus menerus
menambah keilmuannya,dia harus senantiasa selalu membaca,membaca dan membaca.
Kini di zaman
reformasi ini, tentu bukan lagi perjuangan mengangkat senjata yang diperlukan.
Setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri, setiap zaman memiliki tokohnya
masing-masing dengan kisah-kisah masing-masing yang mengintainya termaksud kita
sebagai pelajar atau mahasiswa. Ketika kita mendengar kata mahasiswa tentu ada banyak
sekali pandangan positif. Mahasiswa adalah orang yang tahu segalanya, mahasiswa
identik dengan buku dan hal-hal yang berbau pengetahuan dan keterampilan. Tetapi
seiring dengan perkembangan zaman mentalitas membaca sangat merosot dikalangan
mahasiswa.
Membaca buku
atau literature adalah sumber referensi yang sangat penting bagi mahasiswa. Sayangnya,
minat baca mahasiswa saat ini terlihat sangat minim. Perkembangan teknologi
informasi membuat mahasiswa lebih sering mencari informasi dari internet dibanding
buku. Rendahnya minat baca mahasiswa dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang
ada di setiap perpustaaan kampus. Perpustakaan biasanya terlihat ramai ketika
Wifi di kampus sedang Connet dan digunakan oleh mahasiswa untuk mencari sumber
atau referensi tugas mereka. Sebaliknya, pada hari-hari biasa yang banyak
terlihat hanyalah mahasiswa yang sama yang sedang mengerjakan skripsi.
Membaca bagi
mahasiswa saat ini seperti bukan kebutuhan yang utama lagi. Jangankan untuk
membaca buku tentang teori pelajaran, membaca Koran kampuspun terkadang mereka
malas. Yang banyak dikunjungi mahasiswa saat ini justru website google seperti
facebook, twiter, Instagram, Whatsaap, Line, BBM dan aplikasi media massa
lainnya.
Mengunjungi
media massa memang tidak ada salahnya, namun membaca buku yang mengandung ilmu
pengetahuan jauh lebih baik bagi mahasiswa. Mahasiswa membutuhkan bacaan yang
mengandung ilmu pengetahuan agar intektualitas mereka lebih terasah. Dari
membaca buku, mahasiswa juga bisa memperkaya kosa kata mereka serta
mendatangkan inspirasi dan motivasi untuk menulis. Selain itu juga membaca juga
dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa.
Rendanya minat
baca dikalangan mahasiswa sekarang, disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama
adalah pendidikan dasar dari dari orang tua atau keluarga masing-masing. Jika
sejak dini orang tua telah menanamkan
budaya membaca pada anak-anak mereka, makaniscaya hingga dewasa budaya
itu akan tetap ada.
Faktor kedua
adalah pengaruh lingkungan. Perkembangan teknologi sperti internet memudahkan
siapa saja mengakses informasi. Mahasiswa tidak perlu repot-repot membaca Koran
atau buku untuk memperoleh informasi sekarang ini. Cukup bermodalkan gadge canggih seperti smart phone, PC Tablet,
dan Laptop serta koneksi internet, berbagai informasi dengan mudah mereka
dapatkan.
Keberadaan
internet membuat setiap hal terasa lebih praktis daripada repot membaca buku
tebal, banyak mahasiswa semakin bergantung pada internet dan meninggalkan buku
sebagai acuan mendapatkan informasi dan ilmu.
Tidak mudah
memang membuat mahasiswa menjadi rajin membaca buku. Membaca merupakan
kebiasaan yang terbentuk sejak dini. Agar tercipta generasi yang minat bacanya
tinggi, maka para orang tua harus menanamkan budaya baca pada anak mereka
sedari kecil. Ajari anak-anak membaca buku mulai dari bacaan ringan seperti
cerpen, dongen dan buku cerita lainnya. Lama-kelamaan anak akan terbiasa membaca
buku. Tingkat konsentrasi mereka pun akan semakin tinggi sehingga tidak akan
merasa berat walaupun membaca buku yang tebal sekali.
Jika sudah
terlanjur dewasa dan menjadi mahasiswa yang malas membaca buku, maka akan sulit
merubah kebiasaan tersebut. Salah satu hal yang akan mendorong mahasiswa
membaca biasanya karena tututan tugas kuliah atau memang karena karena dosen
yang memaksa.
Minat baca
mahasiswa terbentuk dari pribadi masing-masing. Hal yang penting untuk
menumbuhkan minat baca mahasiswa adalah kesadaran. Mahasiswa harus sadar bahwa
membaca buku adalah kebutuhan primer yang mutlak diperlukan agar mereka semakin
berwawasan luas.
Oleh karena
itu,sebagai seorang mahasiswa kita harus rajin membaca,karena jika kita
membaca,kita akan mendapatkan ilmu dari setiap apa yang kita baca.Maka dari
itu,kita harus bisa menghilangkan rasa malas yang timbul dari dalam diri kita
sendiri.Kita juga harus memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah tersedia
di sekitar kita,seperti perpustakaan,majalah Kampus,buku pelajaran dan lain-lain.
Sebagai
seorang mahasiswa IKIPMu ,sebaiknya menjadikan membaca sebagai suatu
kebiasaan,karena membaca adalah satu cara agar wawasan kita bertambah.Jangan
terlalu sering menggunakan waktu luang untuk melakukan hal yang sia-sia.
Jumat, 05 Mei 2017
MAHASISWA PBSI, BUAT INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
@PBSI_Inovasi media pembelajaran perlu di lakukan oleh
setiap guru. Penggunaan media pembelajaran yang sama, dapat membuat
siswa jenuh dan bermalas-malasan mengikuti kegiatan pembelajaran di
kelas. Sebaliknya, jika guru mampu menghadirkan media pembelajaran yang
inovativ dan menarik, siswa akan lebih aktif mengikuti kegiatan
pelajaran di kelas. Oleh karena itu, sebagai seorang guru perlu
memiliki kreatifitas yang mempuni dalam memlih dan mengembangkan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemilihan
media pembelajaran haruslah mampu mengarahkan siswa untuk mencapai
kompetensi pembelajaran.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui mata kuliah "Pengembangan Media Pembelajaran BSI",
mencoba melakukan inovasi pengembangan media pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia dengan memanfaatkan barang-barang sederhana yang di
rancang sedemikian rupa sehingga mengasilkan media pembelajaran BSI yang
terkesan menarik dan mudah digunakan guru dalam proses pengajaran di
kelas. Pengembangan media pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ini,
diharapkan dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah melalui kegiatan Magang III (Real Teaching).
Berikut contoh karya mahasiswa PBSI dalam berinovasi dan pengembangan media pembelajaran BSI
- Pohon Kata Bunga Tertutup (Karya Stefanus Fifianto, NPM; 20140203023)
Bahan; Bambu kuning, Kertas Origami (berwarna), Spidol/Bolpoint dan Kertas Buffalo
- Roda Putar Bersurat (Karya : Nahdira, NPM: 20140203016)
Media Roda Putar Bersurat yang di buat oleh Nahdira, meupakan media pengembangan dari permainan Roulette,
yaitu jenis permainan roda putar yang biasanya dapat dijumpai pada
permainan Kasino.Hal yang berbeda dari media ini adalah roda putar
dirancang tidak menggunakan angka-angka melainkan di desain dengan surat
berwarna-wanri disekelilingnya, isi dalam surat tersebut merupakan
kata-kata kunci kegiatan pembelajaran unsur intrinsik dan kestrinsik
puisi.
Bahan: Kardus, Kertas Origami berwarna, Kertas Buffallo dan Spidol/ Bolpoint
Bahan: Kardus, Kertas Origami berwarna, Kertas Buffallo dan Spidol/ Bolpoint
- Saku Kata (Karya: Selestina Seles, NPM: 20140203022)
Media
Saku Kata karya selestina Seles, merupakan media pengembangan dari
media kartu kata. Media ini di gunakan untuk pembelajaran menemukan
unsur intrinsik dan ektrinsik cerpen.
Bahan: Kain ukuran 1/2 meter, Kertas Buffalo, Benang dll
- Bunga Berdaun Kata (Karya: Salfatrix Mone, NPM:20140203021)
Media pembelajaran Bunga berdaun kata, merupakan media pengembangan dari
media pembelajaran sebelumnya yaitu bola-bola kertas. Media bunga
berdaun kata ini, digunakan untuk kegiatan pembelajaran menulis berita
dengan pendekatan 5 W + H yang di sisipkan pada setiap daun di setiap bunga tersebut.
Bahan : Kertas Buffalo (berwarna), Spidol/pewarna tulis, tangkai (terbuat dari kayu) dll
- Lapngan Kata-Kata (Karya: Nurmawati, NPM: 20150203028)
Bahan: Gabus ukuran 1/2 Meter, kardus, kartas manila dan bolpoint
Sumber: http//:pbsiikipmuh.blogspot.com
Jumat, 28 April 2017
MAHASISWA BIOLOGI, UJI PENGARUH ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM
@News_PBSI- Mahasiswa semester 4 program studi pendidikan Biologi, lakukan praktikum uji pengaruh Enzim Katalase pada hati ayam (Kamis, 27/04/17).
Kegiatan praktikum uji pengaruh Enzim Katalase adalah bagian dari implementasi mata kuliah Biokimia. Tujuannya, agar mahasiswa memahami pengaruh Enzim Kataliase pada organisme hidup. Dalam melakukan praktiknya, mahasiswa Biologi menggunakan hati ayam sebagai sampel uji coba.
Secara umum, Enzim katalase mempunyai peranan penting untuk menjaga sel tubuh dari kerusakan akibat senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Enzim Katalase dapat ditemukan pada organ penting makhluk hidup seperti; hati, sel tulang,bagian ginjal dan memberan mukosa. Enzim katalase juga di produksi oleh sel untuk mengkatalis H202/hydrogen peroksida.
Kekurangan Enzim katalase dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit seperti fibrosis ginjal progresis, akatalasia dan vitiligo. Menurut hasil penelitian bidang kesehatan kekurangan enzim katalase juga diketahui dapat menyebabkan rambut beruban. Hal ini disebabkan karena peroksida yang ada dalam tubuh mampu menghambat pembentukan melanin pada rambut dan menyebabkan rambut lebih cepat berwarna putih.
Secara umum, Enzim katalase mempunyai peranan penting untuk menjaga sel tubuh dari kerusakan akibat senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Enzim Katalase dapat ditemukan pada organ penting makhluk hidup seperti; hati, sel tulang,bagian ginjal dan memberan mukosa. Enzim katalase juga di produksi oleh sel untuk mengkatalis H202/hydrogen peroksida.
Kekurangan Enzim katalase dalam tubuh dapat menimbulkan penyakit seperti fibrosis ginjal progresis, akatalasia dan vitiligo. Menurut hasil penelitian bidang kesehatan kekurangan enzim katalase juga diketahui dapat menyebabkan rambut beruban. Hal ini disebabkan karena peroksida yang ada dalam tubuh mampu menghambat pembentukan melanin pada rambut dan menyebabkan rambut lebih cepat berwarna putih.
Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh kerja Enzim Katalase pada sampel hati Ayam, mahasiswa mengamati 2 faktor dari beberapa faktor yang mempengaruhi kerja Enzim Katalise yaitu; faktor suhu dan pH.
Menurut Maria Paulina Yunia, M.Pd (Dosen Biologi IKIPMu Maumere), keberhasilan pengamatan uji pengaruh Enzim Katalase pada hati ayam yang dilakukan oleh mahasiswa Biologi ini, dapat tercapai jika tetap konsisten mengikuti prosedur yang telah di berikan. Karena, Enzim yang di amati dapat rusak bila pemberian suhunya terlalu tinggi ataupun rendah.
Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Konsentrasi enzim katalase juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
Menurut Maria Paulina Yunia, M.Pd (Dosen Biologi IKIPMu Maumere), keberhasilan pengamatan uji pengaruh Enzim Katalase pada hati ayam yang dilakukan oleh mahasiswa Biologi ini, dapat tercapai jika tetap konsisten mengikuti prosedur yang telah di berikan. Karena, Enzim yang di amati dapat rusak bila pemberian suhunya terlalu tinggi ataupun rendah.
Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Konsentrasi enzim katalase juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
Hasil yang di amati mahasiswa, berupa hasil reaksi dari Hidrogen Proksida dan Enzim Katalase yaitu H2O (adanya gelembung) dan Oksigen O2 (nyala pada bara api dari lidi yang dimasukkan di gelas ukur). Sumber: http://newspbsiikipmuhmaumere.blogspot.com/
Kamis, 20 April 2017
INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU T.A 2017/2018 KAMPUS BIRU IKIP MUHAMMADIYAH MAUMERE
Bagi siswa lulusan SMA/MA/SMK Se-derajad, kini telah di buka pendaftaran mahasiswa baru Tahun Akademik 2017/2018 Kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere.
Berikut Informasi lengkap terkait penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2017/2018, Kampus Biru IKIP Muhammadiyah Maumere.
JADWAL PENDAFTARAN
Gelombang I 9 Januari - 1 April 2017
Gelombang II 3 April - 1 Juli 2017
Gelombang III 3 Juli - 9 September 2017
- Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere, Jl. Jenderal Sudirman, Waioti, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Waktu mendaftar PKL. 08.00- 16.00 WITA
- Biaya pendaftaran Rp. 150.000,00
PELAKSANAAN UJIAN
Pelaksanaan ujian bagi mahasiswa baru T.A 2017/2018 IKIP Muhammadiyah Maumere dengan menerapkan konsep pelayanan "ONE DAY SERVICE ".
PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PELAKSANAAN UJIAN
INFORMASI UMUM
Informasi umum lainnya berkaitan dengan penerimaan mahasiswa baru IKIP
Muhammadiyah Maumere, dapat anda akses melalui laman resmi facebook IKIP
Muhammadiyah Maumere https://www.facebook.com/groups/ikipmu.mof/ atau dapat menghubungi langsung melalui Contac Person berikut : Murdjoli Rodja (Hp.081398088042) - Aira Hasan (Hp.085200872087)Sumber; http//:pbsiikipmu.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)